Media sosial yang sudah semakin berkembang membuat dorongan dalam diri seseorang untuk membagikan segala hal yang terjadi di dalam hidupnya di platform media sosial. Mulai dari momen kelulusan, pernikahan, atau masalah rumah tangga.

Definisi Oversharing

Oversharing mengacu pada tindakan yang membagikan informasi secara berlebihan kepada orang lain. Dalam konteks media sosial, oversharing dilakukan dengan membagikan informasi pribadi yang berlebihan, terlalu mendetail, dan terlalu intim di platform pribadi.

Hal ini berpotensi merugikan diri sendiri atau orang lain. Sebagian orang seringkali tidak sadar bahwa dirinya sedang oversharing. Banyak orang yang melakukannya dengan alasan ingin terbuka atau sekadar mengeluarkan unek-unek. Padahal, masalah yang kamu alami bisa saja digunakan untuk tujuan yang tidak baik.

Penyebab Orang Suka Oversharing

Oversharing biasanya dilakukan dengan curhat soal hubungan asmara dengan detail, konflik keluarga, atau update lokasi terkini saat sedang sendirian di tempat umum.

1. Haus Akan Validasi

Alasan paling umum seseorang oversharing yaitu karena adanya keinginan validasi dari pihak eksternal. Mereka merasa ingin didengar dan diperhatikan. Dalam media sosial, setiap like, komentar, atau reaksi bisa menjadi bentuk kalau seseorang “dilihat” oleh orang lain.

Namun hal ini bisa menjadi candu, dan orang tersebut mulai membagikan informasi pribadi yang terlalu banyak. Hal ini membuat privasi pun menghilang.

2. FOMO dan Tekanan Sosial

FOMO membuat banyak orang merasa harus selalu update dan aktif. Ketika orang lain membagikan cerita hidup mereka, seseorang cenderung merasa harus melakukan hal yang sama agar tidak ketinggalan tren.

Tekanan sosial juga bisa mendorong orang untuk membagikan aspek-aspek hidup yang seharusnya dijaga secara pribadi.

3. Kurangnya Kesadaran Privasi Digital

Saat ini edukasi tentang privasi digital belum menyeluruh untuk semua kalangan. Banyak orang yang belum memahami kalau informasi yang tampak sepele bisa saja digunakan untuk hal yang tidak baik karena tersebar luas di internet.

Informasi-informasi pribadi yang dibagikan bisa saja digunakan untuk penipuan identitas, pemerasan, hingga pencurian data.

Tips Menentukan Batas Privasi di Media Sosial

Tidak semua aspek kehidupan seseorang harus dijadikan konsumsi publik. Kamu sebaiknya menentukan batas sehat dalam berbagi informasi untuk menjaga keseimbangan antara keterbukaan dan perlindungan diri. Berikut beberapa tips untuk menentukan batas privasi di media sosial.

1. Pertimbangkan Apakah Informasi Layak Diketahui Orang Asing

Sebelum kamu ingin membagikan sesuatu di media sosial, cobalah untuk menanyakan pada diri sendiri apakah kalau orang asing mengetahui hal tersebut, kamu akan merasa nyaman. Kalau menurut kamu tidak, sebaiknya urungkan niat kamu untuk membagikan informasi tersebut ke publik.

Tindakan ini bisa membantu kamu memilah konten mana yang aman dan berisiko untuk dibagikan. Perlu diingat, sesuatu yang kamu unggah di internet sulit untuk dikendalikan atau dihapus sepenuhnya.

2. Tunda Sebelum Posting

Di saat perasaan emosi kamu sedang tinggi seperti marah, sedih, kecewa, atau bahagia, sebaiknya tahan diri sendiri untuk membagikan isi hati kamu di media sosial. Saat emosi kamu sedang tinggi, biasanya seseorang jadi sulit berpikir jernih.

Perlu diingat bahwa tidak semua orang akan merasa simpati atas hal buruk yang kamu alami, dan tidak semua orang akan ikut senang atas kabar bahagia yang kamu hadapi. Hindarilah keputusan impulsif untuk mencegah penyesalan di kemudian hari. 

3. Review Ulang Akun dan Pengaturan Privasi

Akun media sosial yang bersifat publik bisa diakses oleh siapa saja, termasuk orang yang tidak dikenal. Untuk itu, penting bagi kamu mengecek ulang pengaturan privasi akun. Pastikan kamu tahu siapa saja yang melihat unggahan kamu, siapa yang bisa memberi komentar, dan apakah informasi pribadi tercantum secara publik.

Kamu juga bisa membuat daftar close friend atau grup terbatas untuk berbagi cerita yang lebih sensitif dan pribadi. 

Menjaga batas privasi di media sosial adalah hal yang penting. Sebaiknya kamu tetap menjaga kendali atas apa yang kamu bagikan untuk menjaga diri sendiri tanpa harus kehilangan rasa aman.

Baca juga “Cara Menghindari Comparison Fatigue di Media Sosial”