Semakin bertambahnya dewasa, kehidupan yang dialami terasa semakin berat dan masalah yang datang menjadi lebih serius. Tekanan karir, finansial, dan aspek kehidupan lainnya sudah menjadi hal yang sering dialami setiap waktu tertentu.

Maka dari itu, sebagai seorang individu yang membutuhkan pedoman kuat dalam menghadapi dinamika kehidupan, sebaiknya kamu kenalan dengan konsep Ikigai. Ikigai adalah filosofi hidup yang terkenal di budaya Jepang sebagai fondasi hidup yang dapat membentuk pola pikir dan gaya hidup masyarakat. Ikigai memiliki arti yaitu “alasan untuk hidup” dalam arti semangat dan rasa syukur dalam kehidupan.

Hubungan Konsep Ikigai dengan Kehidupan Sehari-Hari di Jepang

Pola pikir Ikigai bukanlah sesuatu yang dikejar secara mati-matian, melainkan bisa hadir sebagai bagian dari rutinitas yang penuh kesadaran. Sebagai contoh, seorang nenek setiap pagi merawat tanaman di halaman rumahnya tetapi bukan untuk dijual atau dipamerkan, melainkan untuk membuatnya merasa damai dan hidup.

Contoh lainnya yaitu seorang pemilik warung ramen sederhana yang melayani pelanggannya dengan sepenuh hati, bukan karena ingin bisnisnya menjadi terkenal, tetapi karena ingin menemukan sukacita dalam menyajikan makanan berkualitas untuk orang lain.

Empat Elemen Utama Ikigai

Faktanya, setiap orang memiliki konsep Ikigai yang berbeda-beda dengan memahami empat elemen utama yang saling bersilangan. Berikut penjelasan mengenai beberapa elemen utama dari Ikigai.

1. Apa yang Kamu Suka (Passion)

Hal yang perlu kamu gali yaitu apa yang benar-benar kamu sukai. Bukan sekadar hobi, melainkan aktivitas yang membuat kamu merasa benar-benar “hidup” saat melakukannya. Aktivitas tersebut dapat berupa menulis, menyanyi, atau merawat tanaman.

Suatu aktivitas bisa kamu anggap sebagai passion saat kamu merasa waktu berlalu begitu cepat saat melakukannya. Hal itu menandakan bahwa aktivitas tersebut adalah Ikigai-mu. Passion dapat memunculkan perasaan menyenangkan dan tidak monoton.

2. Apa yang Dibutuhkan Dunia (Mission)

Konsep Ikigai juga menyangkut kontribusi terhadap orang lain. Ikigai juga termasuk dalam melakukan hal yang berguna dan bermakna bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang sekitar. Maka dari itu, kamu bisa menjadi seseorang yang tidak terkesan egois dan menghargai individu lainnya.

Contohnya, kalau kamu memiliki hobi memasak dan sering membuatkan makanan sehat untuk teman-teman yang sedang diet atau memiliki kondisi kesehatan tertentu. Dalam hal ini, apa yang kamu sukai dapat bermanfaat dan dibutuhkan orang lain.

3. Mendapatkan Bayaran (Vocation)

Selain mementingkan berbagai aspek di kehidupan, nyatanya kamu juga harus selalu realistis karena kebutuhan materiil tidak akan pernah usai. Maka dari itu, hal yang kamu sukai dan dibutuhkan orang lain dapat menghasilkan pendapatan (vocation).

Menerapkan Ikigai dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu kamu memenuhi kebutuhan hidup secara berkelanjutan. Banyak orang yang beruntung karena bisa menghasilkan pendapatan dari passion yang mereka miliki.

4. Hal yang Dikuasai (Profession)

Setiap orang pasti memiliki keahlian masing-masing yang dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Namun berkaitan dengan passion, tidak semua orang bisa ahli dalam hal yang disukainya. Maka, diperlukan untuk terus mengasahnya.

Keahlian yang kamu miliki dan kamu sukai bisa menjadi jembatan agar kamu bisa menjadikan passion sebagai sumber pendapatan. Ketika elemen-elemen tersebut dapat terpenuhi, maka kamu akan menemukan Ikigai.

Cara Menemukan Ikigai Versi Kamu

Dalam tahap ini, kamu mulai berpikir mengenai cara bagaimana menemukan Ikigai versi dirimu sendiri. Namun hal ini tidak dapat dilakukan dalam proses yang cepat. Pertama kamu bisa melakukan refleksi diri tentang apa hal yang kamu sukai sejak kecil, dalam situasi apa kamu merasa paling berguna, dan aktivitas apa yang bisa kamu lakukan tanpa dibayar.

Kedua, kamu bisa menyusun diagram sederhana Ikigai empat lingkaran tentang apa yang kamu cintai, butuhkan, passion pekerjaanmu, dan hal yang kamu kuasai. Pada area yang saling beririsan itu kamu akan melihat benih Ikigai.

Cobalah untuk rutin dan konsisten dalam mencari Ikigai-mu dan ikuti kemana rasa penasaran membawamu. Terkadang Ikigai bukan ditemukan, tetapi dibentuk melalui pengalaman dan pertumbuhan pribadi.

Perlu diingat bahwa Ikigai bukanlah tujuan akhir, melainkan proses menemukan, menjalani, dan memperdalam hubungan dengan diri sendiri, orang lain, dan dunia. Baca juga “Cara Menjadi Lebih Percaya Diri Agar Kamu Siap Tampil Berani”