Sering merasa kelelahan, fokus mudah buyar, dan hal-hal yang biasanya menyenangkan kini terasa hambar. Kondisi ini sering disalahartikan sebagai kurang istirahat atau sekadar butuh liburan, padahal bisa jadi itu adalah tanda burnout. Burnout muncul secara perlahan akibat tekanan yang berlangsung terus-menerus, sampai akhirnya tubuh dan pikiran memberi sinyal kelelahan. 

Apa Itu Burnout

Burnout bisa diartikan sebagai kelelahan fisik, emosional atau mental secara bersamaan yang disertai dengan penurunan motivasi, penurunan kinerja dan sikap negatif pada diri sendiri maupun orang lain. Banyak orang yang mungkin tidak menyadari bahwa dirinya sedang burnout. Saat burnout, hal-hal yang biasanya terasa biasa saja bisa jadi terasa berat, emosional yang ga stabil, dan fokus gampang buyar.

Bukan cuma capek fisik, tapi juga capek mental dan emosional. Burnout sering datang pelan-pelan, sehingga banyak orang nggak sadar kalau dirinya sudah kelelahan sampai akhirnya merasa kosong, jenuh, dan kehilangan semangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Ini Cara Mengatasi Burnout Secara Perlahan 

1. Mengelola stres 

Langkah pertama untuk mengatasi burnout adalah menyadari sumber stres yang dialami. Mulai dengan mengenali hal-hal yang paling sering bikin kamu tertekan. Saat stres datang, beri jeda sejenak dan jangan memaksakan diri terus berjalan di kondisi lelah sebelum berubah jadi kelelahan berkepanjangan. 

2. Tidur cukup 

Tidur yang berkualitas berperan besar dalam memulihkan kondisi tubuh dan pikiran. Saat kurang tidur, emosi jadi lebih sensitif dan fokus mudah hilang, sehingga burnout makin terasa. Mulai dengan menjaga jam tidur yang konsisten dan memberi ruang bagi tubuh untuk benar-benar beristirahat tanpa distraksi. 

3. Melakukan aktivitas dan hobi yang disukai

Melakukan hal-hal yang disukai bisa jadi cara sederhana untuk mengembalikan rasa senang. Luangkan waktu untuk hal-hal yang kamu nikmati tanpa tuntutan produktif. Aktivitas ini tidak harus produktif atau menghasilkan apa pun, yang penting bisa membuat pikiran lebih rileks. Dengan meluangkan waktu untuk hobi, serta memberi kesempatan pada diri sendiri untuk rehat dari tuntutan sehari-hari bisa membantu mengisi ulang energi

4. Rutin berolahraga

Olahraga tidak selalu berarti aktivitas berat di gym. Gerakan ringan seperti jalan kaki, stretching, atau yoga bisa membantu memperbaiki suasana hati dan meningkatkan energi secara perlahan. 

5. Mencari support system

Memendam semua perasaan sendirian justru bisa memperparah burnout. Berbagi cerita dengan teman, keluarga, atau orang terpercaya dapat membantu kamu merasa lebih dipahami dan tidak sendirian. Support system yang sehat juga bisa memberi sudut pandang baru dan dukungan emosional saat sedang merasa lelah.

6. Mengubah pola pikir

Burnout sering muncul karena tuntutan dan ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap diri sendiri. Dengan mencoba mengubah pola pikir lebih menerima keterbatasan dan tidak selalu menuntut hasil sempurna. Bersikap lebih realistis dan berbaik hati pada diri sendiri dapat membantu mengurangi tekanan dan menjaga keseimbangan mental. 

Kalau sedang merasa capek lelah, mungkin ini saatnya berhenti sejenak dan lebih peka sama sinyal dari diri sendiri. Burnout bukan tanda lemah, tapi tanda kalau kamu juga perlu istirahat. Mulailah dari langkah kecil untuk pulih karena kamu pantas merasa cukup, tenang, dan menjalani hari tanpa terus merasa kelelahan.

Baca Artikel Lainnya : Mengenali tanda-tanda burnout