Body dysmorphia adalah salah satu gangguan kesehatan mental yang masih belum banyak dipahami oleh kebanyakan orang. Walaupun sering disalahartikan sebagai rasa tidak percaya diri atau obsesi terhadap kesehatan mental, nyatanya gangguan ini adalah hal yang lebih kompleks.

Gangguan ini bisa memicu depresi berat dan gangguan kecemasan. Apalagi di era digital saat ini, di mana kriteria standar kecantikan yang tidak realistis ditampilkan secara terang-terangan. Hal ini dapat meningkatkan risiko body dysmorphia.

Pengertian Body Dysmorphia

Gangguan ini terjadi saat seseorang merasa mengalami obsesi berlebihan terhadap bagian tubuhnya yang dianggap memiliki kekurangan. Gangguan ini berbeda dengan rasa tidak puas terhadap tubuh biasanya. Hal ini dibedakan pada intensitas pikirannya yang berlebihan dan berefek negatif.

Penderita body dysmorphia biasanya merasa malu, cemas, dan tidak suka terhadap bagian tubuh tertentu. Padahal sebenarnya tidak ada yang salah dengan tubuh mereka, tetapi penderita bisa menghabiskan berjam-jam untuk menyembunyikan kekurangannya.

Gejala Body Dysmorphia

Penderita body dysmorphia biasanya memiliki tingkat kecemasan yang tinggi. Mereka akan merasa rendah diri dan sulit merasa bersyukur akan tubuhnya sendiri. Berikut beberapa gejala yang sering dialami bagi penderita.

  • Merasa malu atau khawatir berlebihan ketika berada di depan umum
  • Terobsesi untuk selalu tampil sempurna
  • Merasa tidak pernah cukup secara fisik
  • Merasa bersalah terhadap penampilan tubuh

Cara Mengatasi Body Dysmorphia

Seseorang menderita body dysmorphia bisa disebabkan karena trauma, dirundung, perfeksionis, atau memiliki masalah dalam keluarga. Berikut beberapa cara mengatasinya.

  • Terapi psikologis dengan mengubah pola pikir negatif
  • Mendapatkan dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar
  • Penggunaan media sosial yang sehat dan tidak berlebihan

Body dysmorphia adalah gangguan kesehatan mental yang serius dan bisa berdampak panjang jika tidak segera ditangani. Pemahaman gejala, penyebab, dan cara mengatasinya sangat penting untuk diketahui.

Baca juga “Gerakan Aktivisme dalam Film “Pengepungan di Bukit Duri””