Dalam hidup di lingkungan sekolah atau kerja, pasti ada saja konflik yang terjadi dalam aspek sosial. Kalau kamu pernah merasa seperti tidak disukai oleh seseorang, kamu akan berpikir kesalahan apa yang sudah dilakukan dan rasanya gak enak kepikiran seharian.

Itu sebenarnya adalah hal yang sangat manusiawi untuk dirasakan. Meski begitu, penting untuk mengingat kalau nggak semua orang harus suka sama kamu, dan nyatanya seberapa baik, sopan, dan pintarnya kamu, nggak bisa kamu disukai oleh semua orang.

Kenapa Nggak Semua Orang Harus Suka Kamu?

Saat kamu berusaha sebaik mungkin untuk menyukai kamu dengan bersikap baik, sabar, dan penolong, tetap saja akan ada orang yang merasa nggak klik sama kamu. Hal ini karena setiap orang memiliki preferensi, pengalaman, dan persepsi yang berbeda-beda. Berikut beberapa alasannya.

Perbedaan Nilai, Kepribadian, dan Pengalaman Hidup

Segala hal kecil yang kamu lakukan bisa saja diam-diam nggak disukai orang lain. Seperti cara kamu tertawa, gaya bicara, penampilan, dan pilihan hidup kamu. Sering kali seseorang merasa tidak suka karena hal yang bukan kesalahan orang tersebut.

Hal tersebut bisa disebabkan oleh perbedaan latar belakang dan preferensi pribadi masing-masing. Bisa jadi apa yang kamu lakukan bisa membuat mereka teringat pada seseorang dari masa lalu yang kurang mengenakkan. Bisa jadi kamu punya energi yang sangat berbeda dengan mereka, dan hal itu nggak apa-apa.

Opini Orang Lain Bukan Cerminan Harga Dirimu

Penilaian orang lain terhadap kamu bukanlah diri kamu yang sebenarnya. Terkadang orang lain suka menilai dengan terburu-buru dari asumsi, tanpa tahu latar belakang dan kisah lengkap kamu. Tak jarang orang lain punya masalah pribadi yang mereka proyeksikan ke kamu.

Perlu diingat kalau nilai diri kamu tidak ditentukan oleh pendapat orang lain. Melainkan berdasarkan siapa kamu sebenarnya, dan bagaimana kamu memperlakukan diri sendiri dan orang lain.

Nggak Semua Orang Kamu Sukai Juga

Walaupun terkadang nggak sadar, kamu pasti juga pernah merasa nggak suka dengan orang di sekitar kamu. Perasaan nggak suka itu bisa karena beda prinsip, pemikiran, cara bergaul, atau memang energinya terlalu beda aja. 

Tetapi di balik perasaan nggak suka itu, kamu tetap harus tahu cara menghargai orang lain. Walaupun ada perasaan nggak suka, dalam kehidupan sosial semua orang harus tetap saling menghargai dan bersikap baik agar semua orang merasa diterima.

Cara Berdamai dengan Perasaan Tidak Disukai

Saat merasa kalau tidak disukai, sering timbul perasaan tidak tenang dan kepikiran sepanjang hari. Kamu bisa mencari tahu caranya agar nggak kepikiran terus seperti itu.

Menerima Kenyataan

Hal pertama yang harus kamu lakukan yaitu menerima fakta kalau tidak disukai itu hal yang wajar, dan itu bukan bentuk kegagalan pribadi. Daripada bertanya “Aku salah apa ya?”, lebih baik berpikir “Kenapa aku harus memenuhi ekspektasi orang lain yang bahkan tidak mau melihat diriku sepenuhnya?” 

Perlu diingat kalau kamu hidup bukan untuk terus memenuhi ekspektasi orang lain, apalagi orang itu tidak terlalu dekat dan malah berdampak buruk ke kamu. Kamu adalah manusia yang terus berkembang dan cuma kamu yang berhak menentukan harga diri kamu sendiri.

Fokus pada Hubungan yang Sehat dan Suportif

Daripada memikirkan opini orang yang tidak suportif, sebaiknya kamu mengalihkan perhatian kepada orang-orang yang mencintai dan menghargai kamu. Melakukan hal ini akan memberikan kamu dampak yang lebih positif dan tenang.

Energi yang kamu miliki terlalu berharga untuk dihabiskan pada orang yang tidak menginginkan kehadiran kamu. 

Mengembangkan Self-Worth

Mengembangkan self-worth adalah bagaimana kamu memandang dirimu sendiri, bukan bagaimana orang lain memandangmu. Kamu bisa memulai dengan menyadari pencapaian dan kualitas positif di dalam diri kamu. 

Selain itu, bisa dilakukan dengan memberi afirmasi positif setiap hari, meluangkan waktu untuk self-care, dan menolak overthinking terhadap opini yang tidak membangun.

Hidup bukanlah tentang opini dari orang lain, melainkan tentang berusaha menjadi diri sendiri yang paling jujur, dan bertumbuh dengan versi terbaik dari dirimu setiap harinya.

Baca juga “Alasan Kenapa Multitasking Gak Melulu Berarti Produktif”