
Di tengah perjalanan bisnis, tidak selalu berjalan dengan mulus, ada masa di mana penjualan menurun, sepi, dan kehilangan pelanggan setia. Momen ini dikenal sebagai masa stagnasi bisnis, fase ini membuat banyak pelaku usaha merasa putus asa dalam menjalankan bisnis.
Meski terasa berat, stagnasi bisnis adalah bagian dari proses yang wajar, yang terpenting adalah bagaimana kamu bisa bangkit dan menemukan kembali motivasi bisnis yang sempat padam.
Cara Menemukan Kembali Motivasi saat Bisnis Stagnan
Jika merasa bahwa bisnis kamu mengalami stagnasi, kamu tidak perlu khawatir. Simak tujuh langkah berikut yang bisa kamu lakukan untuk mengembalikan semangat dan mengembangkan bisnis kembali.
1. Evaluasi Ulang Tujuan Bisnis Jangka Panjang
Penyebab dari hilangnya motivasi bisnis biasanya terjadi karena lupa akan alasan utama memulai bisnis. Cobalah ingat kembali alasan awal kamu ingin membangun bisnis seperti kebebasan finansial, waktu yang fleksibel untuk keluarga atau menciptakan dampak kepada masyarakat melalui produk atau jasa.
Penting untuk mengingat dan memperbarui ulang visi misi bisnismu. Pastikan untuk menjaga relevansi, dinamisme, dan tujuan jangka panjang usaha yang dijalankan.
2. Refleksi Pengalaman Pribadi dan Kesalahan
Saat mengalami stagnasi, sering kali seseorang merasa telah gagal. Daripada merasa terpuruk yang berlarut-larut, sebaiknya kamu gunakan kesempatan ini untuk melakukan refleksi perjalanan bisnis kamu seperti pencapaian yang pernah diraih, kesalahan yang pernah dilakukan, dan apa saja pelajaran yang bisa diambil.
Sejatinya, kesalahan bukan akhir dari segalanya, justru terdapat pelajaran yang berharga di dalamnya. Memahami dan belajar dari pola kesalahan di masa lalu, membuat kamu bisa menghindarinya di masa depan dengan strategi yang lebih matang.
3. Ubah Rutinitas dan Ciptakan Tantangan Baru
Keluar dari rutinitas harian yang tidak variatif dapat menjadi membosankan, sehingga semangat menjadi luntur karena kegiatan monoton. Maka cobalah untuk memecah rutinitas harian kamu. Sebagai pelaku usaha, kamu bisa membuat rencana kerja yang baru.
Rencana kerja baru bisa dilakukan dengan membuat jadwal mingguan yang berbeda, atau menetapkan tantangan baru dan unik. Kamu bisa membuat target seperti menciptakan produk baru dalam 7 hari atau menjalankan campaign baru setiap bulannya. Tantangan dan target seperti itu bisa memicu energi dan semangat baru.
4. Fokus pada Hal-Hal yang Bisa Ditingkatkan
Ketika merasa kewalahan dengan masalah yang ada, coba untuk fokus pada hal kecil yang masih bisa kamu kendalikan dan perbaiki. Omzet memang tidak bisa diperbaiki dalam waktu yang singkat, tetapi kamu bisa memperbaiki kualitas produk dan pelayanan pelanggan.
Pertimbangkan untuk memperbarui kemasan produk, atau memperbaiki pemasaran media sosial seperti menulis caption yang lebih menarik, mendesain ulang visual grafis, dan meningkatkan engagement di media sosial.
5. Ambil Jeda Sejenak untuk Recharge
Jangan ragu untuk mengambil waktu untuk istirahat. Saat berada di keadaan yang terpuruk dan stres, kamu bisa mengatasinya dengan berhenti sejenak dan pergi berlibur singkat dengan keluarga atau teman. Sekadar berjalan sore di taman bisa membantu menyegarkan pikiranmu.
Biasanya banyak ide cemerlang yang muncul saat tidak memaksakan diri untuk berpikir. Ketika kembali dari istirahat, kamu akan melihat bisnismu dengan sudut pandang yang lebih fresh.
Tanda-Tanda dan Penyebab Bisnis Stagnan
Ada beberapa tanda yang bisa ditemukan jika bisnis kamu mulai mengalami stagnasi. Mengenali kondisi sejak awal sangat penting agar kamu dapat lebih cepat mengambil langkah yang benar. Beberapa tanda umum bisnis mengalami stagnasi yaitu:
- Penjualan cenderung stagnan atau menurun seiring waktu.
- Tidak ada inovasi produk atau layanan.
- Turunnya umpan balik dari pelanggan.
- Karyawan mulai kehilangan motivasi kerja.
- Visi dan misi perusahaan mulai tidak berjalan.
Jika kamu menemukan tanda-tanda tersebut dalam bisnis kamu, sudah saatnya bisnis mulai diperbaiki sebelum semakin tertinggal. Beberapa penyebab terjadinya stagnasi bisnis yaitu kurangnya inovasi produk atau layanan, strategi pemasaran yang tidak efektif, kurangnya pengembangan SDM, dan tidak responsif terhadap perubahan tren atau pasar.
Setiap pengusaha yang sudah menjalankan usaha dalam waktu tertentu, pasti pernah menghadapi stagnasi bisnis. Namun stagnasi bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan bisa menjadi kesempatan emas untuk perbaikan dan memperbarui bisnis. Baca juga “Tips Memilih Supplier yang Tepat”