
Tak jarang bagi beberapa orang yang berkarir menjadi karyawan perusahaan merasa bosan dan suntuk dengan tugas sehari-hari. Apalagi bagi mereka yang sudah menjadi karyawan selama bertahun-tahun. Selain itu, pendapatan yang konstan membuat finansial seseorang menjadi relatif stagnan.
Seorang karyawan bisa mewujudkan mimpi mereka untuk tumbuh lebih banyak baik dari sisi pengetahuan, pengalaman, dan finansial dari memulai bisnis. Namun, hanya sedikit yang berani beralih dari profesi karyawan menjadi pengusaha.
Hal ini karena perjalanan menjadi pengusaha yang menantang dan perubahan yang terjadi bukan hanya soal pekerjaan dan rutinitas, tapi juga harus mengembangkan pola pikir pengusaha. Beberapa orang merasa harus menunda peralihan ini karena menunggu momen yang tepat, padahal momen tersebut tidak akan pernah datang, melainkan kamu harus memberanikan diri untuk memulai.
1. Zona Nyaman dan Mental Pengusaha
Bagi sebagian orang, mereka cenderung takut untuk meninggalkan zona nyaman sebagai karyawan yang menerima gaji tetap setiap bulan, jam kerja yang pasti, dan fasilitas pendukung. Saat menjadi pengusaha, tantangan yang paling besar yaitu pendapatan yang tidak pasti.
Memang tidak semua orang berani melakukan hal tersebut, tetapi rasa takut dan ragu bisa menjadi penghalang utama untuk mencapai mimpi dan kebebasan finansial lho. Maka dari itu, mengubah pola pikir kamu sebelum menyelami dunia bisnis itu sangat penting.
Saat beralih menjadi pengusaha, kamu harus belajar berpikir jangka panjang, solutif, berani mengambil risiko, dan pantang menyerah. Jika saat menjadi karyawan kamu bekerja hanya dengan menunggu instruksi dari atasan, kini kamu harus aktif mencari peluang dan bekerja keras.
Pola pikir solutif bisa kamu terapkan dengan menganggap setiap masalah yang datang merupakan peluang untuk belajar. Wajar jika di awal kamu mengalami fase di mana penjualan sepi, namun hal itu bisa kamu atasi dengan berpikir apa yang bisa dilakukan untuk memperbaikinya.
2. Proses Jatuh-Bangun
Dalam menjalankan bisnis, akan banyak tantangan yang menunggu seseorang di masa depan. Kendala tersebut seringkali mempengaruhi mental seseorang, seperti produk yang tidak laku, pemasaran yang kurang efektif, atau kritik yang dapat menjatuhkan semangat dari orang-orang sekitar.
Namun, bagi pengusaha yang memiliki mindset growth, mereka melihat kegagalan menjadi awal dari keberhasilan. Kesalahan yang terjadi dianggap sebagai pelajaran berharga dan batu loncatan menuju kesuksesan. Kritik yang diterima dianggap sebagai penilaian untuk memperbaiki sistem bisnis menjadi lebih baik.
Selain itu, kamu bisa coba bergabung dengan komunitas perkumpulan pengusaha atau mencari mentor untuk mencari solusi akan masalah dan bangkit dari kegagalan. Kamu juga bisa eksplor kisah-kisah sukses pengusaha lain yang mulai dari nol atau menghadapi masalah dalam bisnisnya, sebagai inspirasi dan motivasi kamu.
3. Belajar Growth Mindset
Pola pikir menjadi aspek yang sangat penting bagi kelangsungan bisnis yang dijalankan seorang pengusaha. Bagi pengusaha, sangat penting untuk menumbuhkan growth mindset. Growth mindset adalah pola pikir yang menerapkan bahwa keterampilan dan keahlian yang dimiliki saat ini adalah hal yang berharga dan sangat berpotensi untuk dikembangkan di kemudian hari.
Orang yang memiliki growth mindset tidak mudah merasa puas terhadap keahlian dan ilmu yang ia miliki saat ini, melainkan terus belajar bahkan ketika bisnis sudah dimulai. Kamu bisa memperluas ilmu dari video Youtube, membaca buku tentang bisnis, mengikuti webinar, bootcamp, dan mendengarkan podcast tentang bisnis.
Hal tersebut dapat memperkaya ilmu dan menguatkan pola pikir yang positif. Cobalah untuk konsisten dalam belajar agar mendapatkan hasil yang maksimal dan membuka wawasan baru.
4. Konsisten di Tengah Pertimbangan Balik Menjadi Karyawan
Saat mengarungi perjalanan sebagai pengusaha yang penuh naik-turun, terkadang orang berada di fase di mana ia tergoda untuk kembali menjadi karyawan dengan kenyamanan yang ditawarkan. Perasaan ini seringkali timbul saat bisnis belum menunjukkan tanda-tanda kesuksesan dalam kurun waktu tertentu.
Untuk mengatasi hal ini, kamu bisa menanamkan hal-hal positif seperti pencapaian sekecil apa pun dan menjaga motivasi kamu. Kamu bisa bergabung dengan komunitas bisnis dan memiliki mentor yang dapat memberikan dorongan moral di saat-saat yang sulit.
Perjalanan menjadi seorang pengusaha mengajarkan pentingnya tekun, sabar, konsisten, dan pantang menyerah. Setiap langkah kecil membawa seorang pengusaha menjadi lebih dekat dengan impian dan kestabilan finansial. Baca juga “Lawan Pencemaran Lingkungan dengan Slow Beauty”