
Bisnis yang seret atau hampir bangkrut bukan akhir dari segalanya apalagi bagi kamu para pengusaha muda dan baru memulai bisnis. Dalam dunia bisnis, kegagalan adalah bagian dari proses belajar, dengan belajar dari kegagalan dan terus berusaha, kamu akan menjadi pebisnis dengan bisnis yang berkelanjutan.
Saat kamu menjalani bisnis, pastinya tidak selalu berjalan mulus tanpa kendala. Sebagai pengusaha muda, kamu harus mempunyai mental dan strategi untuk mengambil resiko saat menjalankan bisnis. Banyak pengusaha muda yang gampang menyerah saat bisnisnya tidak berkembang sampai mengalami bangkrut. Berikut ini strategi dan tips saat bisnis kamu mengalami penurunan!
Mengapa Banyak Pengusaha Muda Rentan Mengalami Penurunan Bisnis?
Banyak pengusaha sukses yang panik jika bisnis nya mengalami penurunan. Banyak pebisnis sukses yang banyak mengalami kegagalan di awal pembuatan bisnis, tetapi bisa sukses dalam menjalankan bisnisnya. Bill Gates, salah satu orang terkaya di dunia. Berikut adalah faktor bisnis rentan mengalami penurunan sampai kebangkrutan bagi pebisnis muda:
1. Terburu-buru Eksekusi Tanpa Riset yang Matang
Dalam membuat bisnis, pastinya perlu semangat dan ambisi, tetapi pengusaha muda juga perlu melakukan persiapan, strategi, dan riset yang matang sebelum mengeksekusi dan memulai sebuah bisnis. Kerugian paling kecil dalam menjalankan bisnis justru saat kamu belum memulainya.
Melakukan riset di awal bisnis akan jauh lebih baik daripada kamu sudah terlanjur menjalankan bisnis dan sudah membeli banyak stok barang. Adanya riset dan persiapan yang matang, kamu bisa mengambil strategi yang tepat, sehingga bisnis kamu dapat terus berinovasi, berkembang, dan pastinya berkelanjutan.
2. Mengabaikan Manajemen Keuangan
Banyak pengusaha muda yang menggampangkan proses manajemen keuangan. Namun, manajemen keuangan adalah salah satu faktor yang sangat penting saat menjalankan bisnis. Kasus yang paling sering terjadi adalah menggabungkan rekening usaha dengan rekening dana pribadi, saat kamu mencampur dana pribadi dan bisnis dapat mengakibatkan pencatatan bisnismu tidak teratur yang akan menyebabkan pengeluaran berlebihan dan hilangnya peluang bisnis kamu untuk berkemang.
Selain memisahkan dana pribadi dan bisnis, kamu juga perlu untuk melakukan pencatatan akuntansi, sehingga kamu dapat melakukan pemantauan arus kas pemasukan dan pengeluaran kamu, karena dengan melakukan pemantauan terhadap arus kas, kamu pastinya akan tau berapa banyak pengeluaran atau pemasukan kamu di tiap periode waktu tertentu. Dari situ, kamu dapat melakukan evaluasi dan mengambil langkah strategis supaya tidak akan mengalami salah langkah dalam menjalani bisnis kamu
3. Terlalu Cepat Mengambil Resiko Tanpa Pondasi yang Kuat
Setelah merasakan keberhasilan awal, sebagian pengusaha muda bisanya langsung terburu-buru melakukan ekspansi untuk memperluas bisnisnya mulai dari membuka cabang baru, menambah produk, bahkan merekrut banyak karyawan tanpa melakukan evaluasi dan melihat kondisi finansial. Pastinya dalam menjalankan bisnis seorang pengusaha harus berani untuk mengambil resiko, tetapi mengambil resiko tersebut harus didampingi dengan evaluasi dan riset yang mendalam.
Pertumbuhan bisnis yang sehat tidak diukur dari seberapa cepat bisnis kamu bertambah besar, tetapi seberapa stabil kamu bisa bertahan. Tanpa pondasi yang kuat, pertumbuhan yang cepat dan pengambilan resiko yang terburu-buru justru bisa mempercepat kejatuhan dalam bisnis kamu. Maka dari itu, sebelum kamu melakukan pengambilan resiko kamu setidaknya harus menganalisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) dari bisnis kamu, sampai membuat mitigasi dan “plan b” bila strategi kamu tidak sesuai dengan harapan.
Strategi Berkembang Saat Bisnis Mengalami Penurunan
Penurunan dalam bisnis adalah hal yang biasa bagi seorang pengusaha. Justru di saat inilah, pemilik bisnis dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif. Berikut beberapa strategi supaya bisnis kamu berkembang saat mengalami penurunan:
1. Lakukan Evaluasi Menyeluruh
Kamu bisa mengevaluasi di mana letak utama bisnis kamu mengalami penurunan, dengan memahami secara menyeluruh di mana kelemahannya, kamu bisa menyusun strategi pemulihan yang tepat. Terkadang, satu keputusan kecil yang diubah bisa membawa dampak besar pada efisiensi dan kelangsungan bisnis kamu.
Selain mengevaluasi kelemahan utama yang membuat bisnis kamu mengalami penurunan, kamu dapat memaksimalkan digital marketing atau strategi pemasaran digital yang hemat biaya sampai gratis, seperti email marketing, kolaborasi dengan micro influencer, atau optimasi website agar lebih mudah ditemukan di mesin pencarian (SEO). Dengan cara ini, kamu tetap bisa mempromosikan produk dan menjaga hubungan dengan pelanggan tanpa harus menguras budget bisnis kamu!
2. Rebranding dan Ubah Strategi Pemasaran
Setelah mengevaluasi kelemahan bisnis kamu dan memaksimalkan digital marketing, salah satu strategi yang patut kamu pertimbangkan adalah melakukan rebranding atau mengubah strategi pemasaran. Rebranding bukan hanya soal mengganti logo atau desain visual, tetapi tentang memperbarui citra, nilai, dan pesan bisnis agar lebih relevan dengan kebutuhan pasar.
Selain rebranding, kamu juga bisa mulai mengevaluasi strategi bisnis secara keseluruhan. Kamu bisa lihat kembali segmen pasar, strategi pemasaran, hingga model penjualan kamu yang digunakan. Apakah perlu menambah layanan baru, mengganti sistem distribusi, atau bahkan mengganti target pasar? Perubahan strategi yang tepat bisa membuka peluang baru dan membantu bisnis keluar dari masa penurunan.
3. Meningkatkan Kualitas Produk, Layanan, Operasional
Penurunan dalam bisnis seringkali bukan hanya karena faktor eksternal, tetapi juga bisa disebabkan oleh kurang nya dari sisi internal. Jadi kamu harus meningkatkan kualitas dari sisi internal sebelum merambat ke faktor eksternal. Selain melakukan strategi pemasaran yang murah, kamu juga harus mengevaluasi menyesuaikan harga produk sesuai dengan harga pasar. Selain itu, kamu juga perlu meningkatkan layanan terhadap bisnis kamu.
Pelayanan yang baik dalam bisnis merupakan salah satu kunci utama untuk membangun loyalitas pelanggan dan meningkatkan reputasi dari bisnis kamu. Pelayanan yang ramah, responsif, dan profesional dapat menciptakan kesan positif yang mendorong pelanggan kamu untuk terus kembali dan merekomendasikan bisnis kamu kepada orang lain.
Bisnis yang mengalami penurunan bukanlah akhir dari segalanya, terutama bagi pengusaha muda. Kegagalan justru bisa menjadi peluang untuk belajar dan memperkuat fondasi bisnis. Penyebab umum penurunan dalam bisnis antara lain kurangnya riset sebelum memulai, manajemen keuangan yang buruk, dan pengambilan risiko tanpa evaluasi matang. Maka dari itu, penting melakukan evaluasi menyeluruh, memanfaatkan strategi pemasaran digital, serta meningkatkan kualitas produk dan pelayanan. Baca juga “Tips Investasi Aman Untuk Gen Z Gaji UMR” untuk tips sebelum memulai investasi.